9 Rahasia hidup sehat Nabi SAW
9 Rahasia hidup sehat Nabi SAW
merupakan sesuatu yang perlu dicoba bagi umat Muslim. Kesehatan bisa
dibilang tidak ada nilai ukur bandingannya dengan harga apapun, meski
punya harta banyak, uang melimpah, punya bisnis yang sukses, namun
apabila didera sakit setiap waktu pastilah semuanya tidak ada harganya
sama sekali. Ketika sakit, menyembuhkan penyakit dengan obat herbal
sangat dianjurkan karena sedikit sekali efek sampingnya. Ketika nikmat
tersebut dicabut oleh Allah SWT, maka manusia rela mencari
pengobatan
dengan biaya mahal bahkan ke tempat jauh sekalipun.
Rahasia hidup
sehat Nabi SAW yang sesuai tuntunan Islam dan Al Quran, sangat sedikit
orang yang peduli. Coba lihat mereka yang berbaring di rumah sakit,
betapa mereka mengharap sebuah kesembuhan, maka selayaknya manusia
selalu bersyukur
dengan nikmat sehat tersebut. Nabi SAW menghirup udara sepertiga malam
terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat
lain. Sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh.
Kesehatan
sering dilupakan, padahal ibarat mahkota indah di atas kepala
orang-orang sehat yang tidak bisa dilihat kecuali oleh orang-orang yang
sakit. Nabi Muhammad SAW bangun di sepertiga malam dengan menghirup
udara segar di waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan
qiyamul lail. Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas
seseorang dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
9 Rahasia Hidup Sehat Nabi SAW
Kesehatan merupakan aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Bila
sakit menimpa, maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi
kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat
disimpulkan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dalam mencapai tujuan.
Coba terapkan 9 rahasia hidup sehat Nabi SAW, sebagai berikut:
1. Perawatan Kesehatan dengan Madu
Pola hidup sehat Nabi Muhammad SAW yang pertama adalah beliau membuka
menu sarapan dengan segelas air putih dicampur sesendok madu
asli. Khasiatnya luar biasa. Dalam Al Quran, madu merupakan syifaa
(obat) yang diungkapkan dengan isim nakiroh menunjukkan arti umum dan
menyeluruh. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk
membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sambelit,
wasir dan peradangan. Beliau juga menggunakan siwak untuk menjaga
kesehatan mulut dan gigi.
2. Hidup Sehat dengan Kurma
Pada waktu dhuha, beliau senantiasa mengkonsumsi 7 butir kurma ajwa’
(matang). Beliau bersabda, “Barang siapa makan tujuh butir kurma, maka
akan terlindungi dari racun”. Hal tersebut terbukti ketika seorang
wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah pada sebuah
percobaan pembunuhan di perang khaibar. Racun yang tertelan olehnya
kemudian dinetralisir oleh zat-zat terkandung dalam kurma. Seorang
sahabat, Bisyir ibu al Barra’ yang ikut makan tersebut akhirnya
meninggal, tetapi Rasulullah selamat dari racun tersebut.
3. Menjaga Kesehatan dengan Karbohidrat
Menjelang sore hari, pola makan beliau biasanya adalah cuka dan minyak
zaitun. Selain itu, Nabi SAW juga makan karbohidrat seperti roti.
Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan
di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan
melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga
berfungsi mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
4. Perawatan Kesehatan dengan Sayur-Sayuran
Rahasia hidup sehat Nabi Muhammad SAW berikutnya adalah sayur-sayuran
di waktu malam hari. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan
fungsi sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari
serangan penyakit. Selain itu, Rasulullah tidak langsung tidur setelah
makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang
dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
5. Menjaga Kesehatan dengan Makanan Halal
Makan sesudah lapar dan berhenti sebelum kenyang termasuk pola hidup
sehat Nabi SAW. Pastikan makanan yang didapatkan adalah halal dan baik
serta tidak mengandung unsur-unsur yang haram. “Dan makanlah makanan
yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (QS: Al Maidah:
88). Halal berkaitan dengan urusan akhirat, yaitu halal cara
mendapatkannya dan halal barangnya. Sedangkan thayyib berkaitan dengan
urusan duniawi, seperti baik tidaknya atau bergizi tidaknya makanan yang
dikonsumsi.
0 Komentar