Bismillaahhirrohmaanirrohiim..
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wa barokaatuuh..
Alhamdulillahirobbil
‘alamin, washolatu wasalmu’ala ashrofil ambya’i walmursalin, wa ‘ala alihi
washohbihi aj’mangin. Ama ba’du…
Sahabat pembaca yang dimuliakan Allah, marilah kita panjatkan puji syukur atas
segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita, utamanya adalah nikmat Iman dan islam,
kesehatan, kekuatan dan kesempatan, sehingga pada kesempatan ini kita masih
diperkenankan berkunjung untuk mengkaji ayat-ayat Allah.
Tak
lupa salam dan shalawat semoga tetap terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
Shallahu 'alaihi wassalam, keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang
senantiasa istiqomah melaksanakan ajarannya.
Sahabat yang dirahmati Allah, pada kesempatan kali ini saya akan sama-sama belajar sebuah tema:
Hati Yang
Mati (Qalbun Mayyit)
Pada
kesempatan sebelumnya, telah saya sampaikan mengenai obat penyakit hati untuk
menyembuhkan hati yang sakit. Hati yang sakit bila tidak segera diobati dan dibiarkan
lama-lama bisa berpotensi menjadi hati yang mati.
Hati
yang mati itu tidak ada bedanya dengan jasad yang sudah tidak bernyawa.
Walaupun dipukul, dicubit, bahkan diiris sekalipun, ia tidak akan merasakan
apa-apa. Sehingga ketika orang yang hatinya telah mati melakukan perbuatan baik
atau pun buruk rasanya akan sama saja, biasa-biasa saja, dan tidak ada nilainya
sama sekali.
Ada
2 ciri utama hati yang mati, yaitu:
- Selalu menolak akan kebenaran dari Allah.
- Selalu melakukan kerusakan / berlaku zhalim kepada sesama makhluk hidup bahkan terhadap dirinya sendiri.
Hati
yang mati secara tersirat disinggung dalam surat Al-Baqarah ayat 7 yang artinya
“Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka dan penglihatan mereka
ditutup. Dan bagi mereka siksa yang berat”.
Serta
dalam riwayat Ibrahim bin Adam atau dikenal juga dengan nama Abu Ishaq, yang
sedang berjalan dipasar Bashrah, lalu orang-orang mengerumuninya dan seraya
bertanya: "Wahai Abu Ishaq, sudah sejak lama kami memanjatkan do'a kepada
Allah, tetapi mengapa do'a-do'a kami tidak di kabulkan? Padahal Allah telah
berfirman dalam kitab-Nya; "Berdo'alah kalian kepada-Ku, niscaya akan Aku
kabulkan do'a kalian." (QS.Ghoofir : 60).
Lalu Abu Ishaq menjawab, "Hal itu dikarenakan hati kalian telah
mati dengan sepuluh perkara berikut :
- Kalian mengenal Allah tetapi kalian tidak menunaikan kewajibannya.
- Kalian mengakui mencintai Rasulullah, tapi kalian meninggalkan sunnahnya.
- Kalian membaca Al-Qur’an, tapi kalian tidak mengamalkan isi kandungannya.
- Kalian sangat banyak diberi nikmat karunia, tapi kalian tidak mensyukurinya.
- Kalian selalu mengatakan bahwa syetan itu musuh kalian, tetapi kalian mengikuti langkahnya.
- Kalian mempercayai surga itu ada, tetapi kalian tidak berbuat amal untuk mengantarkannya kesana.
- Kalian mempercayai neraka itu ada, tetapi kalian tidak lari dari panas siksanya.
- Kalian mengakui bahwa kematian itu benar adanya, tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
- Kalian sibuk mengurusi kekurangan orang lain, akan tetapi lupa pada kekurangan diri sendiri.
- Kalian mengubur jenazah, akan tetapi tidak mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut.
Sahabat yang berbahagia, demikianlah sedikit uraian tentang hati yang mati. Semoga saja
kita bisa mengambil hikmahnya. Dan semoga kita tidak termasuk kedalam golongan
orang dengan hati yang mati.
Billahitaufik
walhidayah.. Wassalamu’alaikum warohmatullahi wa barokaatuuh..
0 Komentar